macam macam

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130 spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini meliputi negara Indonesia , Republik Rakyat Cina bagian selatan, Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles, Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra.
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat. Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok) yang masuk ke dalam.
Pada umumnya, Nepenthes memiliki tiga macam bentuk kantong, yaitu kantong atas, kantong bawah, dan kantong roset. Kantong atas adalah kantong dari tanaman dewasa, biasanya berbentuk corong atau silinder, tidak memiliki sayap, tidak mempunyai warna yang menarik, bagian sulur menghadap ke belakang dan dapat melilit ranting tanaman lain, kantong atas lebih sering menangkap hewan yang terbang seperti nyamuk atau lalat, kantong jenis ini jarang bahkan tidak ditemui pada beberapa spesies, contohnya N. ampullaria. Kantong bawah adalah kantong yang dihasilkan pada bagian tanaman muda yang biasanya tergelatak di atas tanah, memiliki dua sayap yang berfungsi sebagai alat bantu bagi serangga tanah seperti semut untuk memanjat mulut kantong dan akhirnya tercebur dalam cairan berenzim di dalamnya, adapun kantong roset, memiliki bentuk yang sama seperti kantong bawah, namun kantong roset tumbuh pada bagian daun berbentuk roset, contoh spesies yang memiliki kantong jenis ini adalah N. ampullaria dan N. gracilis. Beberapa tanaman terkadang mengeluarkan kantong tengah yang berbentuk seperti campuran kantong bawah dan kantong atas.
Tanaman ini memiliki penyebaran yang sangat luas dari pinggir pantai sampai dataran tinggi, karena inilah nepenthes dibagi dalam dua jenis yaitu jenis dataran tinggi dan jenis dataran rendah, walau kebanyakan spesies tumbuh di dataran tinggi. Spesies yang tercatat tumbuh di ketinggian paling tinggi adalah N. lamii yaitu di ketinggian 3,520 m.
Kebanyakan spesies tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti N. ampullaria tumbuh di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan N. mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah. Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam. Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman lain seperti N. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam berat dan N. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit seperti N. inermis yang tumbuh tanpa bersentuhan dengan tanah.

Senin, 10 Desember 2012

Plankton

Plankton adalah makhluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengaoung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.
Plankton berbeda dengan nekton yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll. Bentos adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.
Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.
a. Fitoplankton
phytoplankton
Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.
Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.
Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai primer producer.
Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.
b. Zooplankton
Zooplankton
Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. Kemampuan renangnya sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.
Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod (copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipod (amphipod, kaetognat (chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan kutub.
Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar Taut (bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos.
c. Bakterioplankton
bakterioplankton
Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai plankton dan berperan penting dalam lour hara (nutrient cycle) dalam ekosistem Taut. la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus (umumnya < 1 µm), tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai (decomposes). Semua biota laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam prows fotosintesis.
d. Virioplankton
Virioplankton
Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini ukurannya sangat kecil ( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota lainnya, terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang (host). Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton ini dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang sangat penting dalam daur karbon (carbon cycle) di dalam ekosistem laut.

Jumat, 07 Desember 2012

Jenis-jenis tanah

 Indikator 33 UN 2013 :

Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis tanah

Tanah dapat didefinisikan sebagai lapisan teratas dari kulit bumi yang terbentuk oleh bahan organik maupun anorganik serta menjadi media untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman. Bahan organik yang menyusun tanah berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati. Sementara itu, bahan anorganik berasal dari benda-benda mati seperti batu-batuan yang telah melapuk, ataupun dari berbagai jenis bahan mineral.

Pelapukan yang terjadi pada batuan hingga menjadi tanah dapat dipengaruhi oleh berbagi faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelapukan batuan tersebut antara lain:
1. Iklim

Pengaruh iklim dapat berupa suhu dan curah hujan di suatu daerah. Semakin tinggi suhu dan curah hujan di suatu tempat, maka pelapukan yang terjadi pada batuan akan semakin cepat .


2. Jenis batuan


Satu jenis batuan dengan batuan lain akan tidak sama proses pelapukannya.


3. Waktu


Umur terbentuknya suatu batuan akan sangat berpengaruh dalam terjadinya pelapukan.


Selain karena faktor-faktor diatas, jenis-jenis pelapukan pada berbagai jenis batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

  • Pelapukan biologis, yaitu pelapukan yang disebabkan oleh aktifitas makhluk hidup pada sebuah batuan, lumut adalah salah satu contohnya. Lumut dapat mengeluarkan sebuah zat yang bersifat asam sehingga batuan yang ditumbuhi lumut akan semakin cepat mengalami pelapukan. Selain lumut, akar pohon-pohon besar yang menghujam batuan akan semakin mempercepat pelapukan karena akan memecah batuan yang dihujamnya.
  • Pelapukan fisika, yaitu pelapukan yang disebabkan faktor-faktor dari alam misalnya cuaca, suhu, sinar matahari, dan angin. Sebagai contohnya suhu yang sangat tinggi di siang hari akan membuat batuan menjati terpanaskan dan mengembang. Sementara itu di malam hari suhu udara menjadi sangat rendah sehingga batuan mengalami pengerutan. Karena batuan mengalami pengkerutan dan pengembangan secara bergantian, maka lama-lama batuan akan retak dan akan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  • Pelapukan kimia, yaitu pelapukan batuan yang disebabkan oleh pengaruh bahan kimia. Salah satu contoh pelapukan kimia adalah yang disebabkan oleh hujan asam.
 Jenis-jenis tanah
 
a. Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua.
  1. Regosol. Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
  2. Tanah Regosol
  3. Latosol. Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua. 
b. Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:
  1. Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.
  2. Tanah Gambut, merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.

    c. Tanah Aluvium (Alluvial)
    Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan.
    d. Tanah Podzol
    Tanah ini terbentuk akibat pengaruh  curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.
    e. Tanah Laterit
    Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.
    Tanah laterit
    f. Tanah Litosol
    Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.Tanah litosol
    g. Tanah Kapur
    Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua jenis.
    1. Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).
    2. Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.
    h. Tanah Pasir
    Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil. Sepertinya jenis tanah ini dijumpai di mana-mana.

Rabu, 05 Desember 2012

Hubungan Antar Makhluk Hidup

Indikator 7 UN 2013 :

Siswa dapat menjelaskan contoh hubungan antar makhluk hidup (salah satu jenis simbiosis)


Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:
  • Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh: Ikan Remora dan Ikan HiuAnggrek dengan Pohon Mangga  


    Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan. contoh: Jamur Penisilin dengan Sarcoptes 


    Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan. 

    Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.


 
 HUBUNGAN YANG TERJADI ANTARA IKAN BADUT DAN ANEMON
Penggemar film animasi Finding Nemo pasti tidak asing lagi dengan sosok ikan badut atau clown fish. Tokoh utama film tersebut memang terlihat lucu, lincah, dan menggemaskan.
“Ikan ini juga tergolong jinak,” kata Silvester Basi Dhoe, Koordinator Perbenihan, Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Ikan badut merupakan salah satu anggota famili Pomacentridae, dan yang paling dikenal saat ini adalah dari spesies Amphiprion ocellaris, si Nemo dalam film animasi tersebut.
Ciri khas spesies ini mempunyai warna oranye cerah dengan hiasan garis putih pada bagian kepala, badan, dan pangkal ekor. Di alam bebas, keluarga ikan badut mencapai 29 spesies berwarna menyala, seperti kuning, oranye, kemerahan, hitam, dan putih dan semakin dipercantik dengan motif garis putih atau hitam pada tubuhnya.
Di laut lepas, ikan ini hidup di sekitar terumbu karang dan daerah pantai dengan kedalaman laut kurang dari 50 m yang berair jernih. “Kalau hobi menyelam, pada kedalaman 7—15 m, biasa kita temukan anemon, istilahnya daerah soft coral. Nah, dia bersimbiosis dengan anemon itu,” tambah Silvester. Padahal bagi ikan jenis lain, anemon laut berbahaya karena tentakel beracun sehingga tidak sembarang menjadi tempat hidup. Anemon laut dan ikan badut ternyata menjalin hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Racun pada tentakel anemon laut yang dapat membunuh ikan dari spesies lain tidak berpengaruh pada sang Nemo. Pasalnya, tubuh ikan ini dilapisi lendir yang kebal terhadap sengatan tentakel. Jika ikan ini dipisahkan dengan anemon selama beberapa jam saja, kekebalan tubuhnya akan hilang, dan membutuhkan waktu lagi untuk mengembalikan kekebalan tubuhnya. “Tanpa anemon ini dia tidak bisa apa-apa, tidak bisa melangsungkan hidupnya dengan baik,” jelas pria asal Flores ini.
Sebaliknya bagi anemon, makanan ikan badut berupa invertebrata kecil yang melekat pada tentakelnya membantu anemon terbebas dari parasit. Invertebrata ini umumnya membahayakan anemon. Selain itu, kotoran ikan badut juga memberikan nutrisi bagi anemon. Namun, setiap ikan badut berhubungan dengan jenis anemon tersendiri yang cocok sebagai tempat hidupnya.




Referensi :
http://id.wikipedia.org
http://marinebuddies.files.wordpress.com
http://www.agrina-online.com

Benarkah Harimau Jawa Sudah Punah?


Berdasarkan foto tahun 1957
Profil Harimau Jawa
Harimau Jawa adalah spesies karnivora besar yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa (endemik). Harimau ini termasuk salah satu sub-spesies harimau (Panthera tigris) yang secara alami tersebar di Asia, mulai dari danau laut Kaspia, Siberia India, China, daerah kontinen Asia Tenggara hingga Kepulauan Nusantara. Meskipun secara umum, kebiasaan hidup Harimau Jawa sama dengan harimau lainnya. Namun berdasarkan fisiknya, sosok Harimau Jawa memperlihatkan ciri khas yang jauh ‘berbeda”.
Bersama dengan singa, macan tutul dan jaguar, Harimau Jawa termasuk keluarga kucing besar (Felidae) yang menduduki posisi puncak dalam rantai makanan. Untuk menjamin tetap tersedianya hewan mangsa, harimau memiliki daerah teritorialnya sendiri. Pejantan umumnya memiliki luas daerah teritorial berukuran 10 x 10 km. Sedangkan betina memiliki daerah jelajah yang lebih kecil.
Ukuran tubuh rata-rata harimau Jawa lebih besar dari harimau Sumatera dan harimau Bali, bahkan sedikit lebih besar dari harimau Malaya dengan panjang rata-rata 200-245 cm. Berat jantan berkisar antara 100-140 kg dan betina berkisar antara 75-115 kg (Tabel 1). Dibandingkan dengan subspesies lainnya, bentuk tubuh harimau Jawa termasuk yang paling unik


Harimau Jawa  dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Ada kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahun 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekor jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah pada tahun 1972. Pada tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulau Jawa. Kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Pada tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi.
 Di akhir tahun 1998 telah diadakan Seminar Nasional Harimau Jawa di UC UGM yang berhasil menyepakati untuk dilakukan "peninjauan kembali" atas klaim punahnya satwa ini. Hal tersebut karena bukti-bukti temuan terbaru berupa jejak, guratan di pohon, dan rambut, yang diindikasikan sebagai milik harimau jawa. Secara mikroskopis, struktur morfologi rambut harimau jawa dapat dibedakan dengan rambut Macan Tutul. Oleh karena itu hingga sekarang masih dilakukan usaha pembuktian eksistensi satwa penyandang status punah ini.

 Di akhir abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa. Pada tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Pada tahun 1950-an, ketika populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Pada tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri. Walaupun taman nasional ini dilindungi, banyak yang membuka lahan pertanian disitu dan membuat harimau jawa semakin terancam dan kemudian diperkirakan punah pada tahun 80-an.

 Harimau jawa mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari pada Harimau Sumatera dan Harimau Bali. Harimau jawa jantan mempunyai berat 150-200 kg dan panjangnya kira-kira 2.50 meter. Betina berbobot legih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan. Besar tubuh harimau jawa ini diduga karena adanya kompetisi dengan macan tutul dan ajak. Disamping itu ada hukum: semakin menjauhi garis Khatulistiwa maka ukuran tubuh harimau akan semakin besar, kecuali harimau bali.


Penelitian terakhir

Sensus terakhir tentang keberadaan harimau jawa dilakukan selama 1 tahun, yaitu sejak tahun 1999-2000. Survey selama 12 bulan ini berlangsung di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur, atas permintaan langsung kepala taman nasional, Indra Arinal, dan didukung oleh direktur konservasi flora dan fauna, Ir. Koes Saparjadi, karena adanya laporan dari beberapa orang staf taman nasional serta warga setempat yang menduga bahwa harimau jawa masih ada.
Sebanyak 12 staf taman nasional dilatih dengan dibekali 20 unit kamera, selain itu juga mendapat bantuan dari yayasan "The Tiger Foundation" berupa 15 unit kamera infra merah dalam rangka memfasilitasi upaya sensus.
Hasil sensus mengatakan: Tidak ada harimau jawa, hanya sedikit mangsa, banyak pemburu liar.

Selasa, 04 Desember 2012

Kasturi Kepala-hitam Hewan Langka dari Papua

Deskripsi
31 cm. Kasturi atau lebih dikenal dengan sebutan nuri mempunyai bentuk ekor yang melebar. Dada bagian atas dan kepala berwarna merah. Bagian mahkota kepala berwarna hitam. Bagian kepala bawah dan mantel berwarna ungu tua yang berlanjut sampai dada sehingga berbentuk seperti kalung. Paha dan bagian bawah ekor berwarna biru turkis. Daerah pinggang berwarna merah dan ekor bagian atas berwarna biru turkis. Sayap bagian atas berwarna bijau dan sayap bagian bawah berwarna merah.
Suara
Rangkaian siulan pendek atau pekikan merdu, lebih menyerupai suara Mino emas dari pada nuri. Kadang mengeluarkan rangkaian nada identik yang monoton menyerupai suara elang alap.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil dari wilayah Indonesia.
Persebaran dan Ras
Di seluruh P. Papua, kepulauan Papua Barat (Waigeo, Batata, Salawati, Misool), dan beberapa pulau di Teluk Cendrawasih: Yapen, Meos Num, dan Biak. Terdapat tujuh sub-spesies yang dikenal:
L l. lory. Ciri yang nyata pada anak jenis ini adalah warna biru pada daerah tengkuk dan melebar ke arah punggung sampai ke bagian dada, perut, serta tungging. Pada sayap bagian bawah mulai dari pangkal sayap sampai ke bagian ujung berwarna merah, kuning, dan hitam. Pada burang yang belum dewasa, mantel ungu di tengkuk belum menyatu dengan daerah perutnya. Penyebarannya meliputi bagian kepala burang Papua dan Papua llnral.
L. l. erythrothorax (red-breasted lory). Ciri yang mudah dilihat adalah mantelnya berwarna ungu melingkar tidak penuh pada bagian leher. Pada bagian punggung, dada, dan tungging terdapat warna biru yang terpisah satu saina lain. Pada sayap bagian bawah mempunyai warna yang mirip donga nL. l. lory. Penyebarannya meliputi Papua bagian selatan yang meluas ke arah Papua Nugini (di utara sampai Semenanjung Onin dan di selatan sampai Semenanjung Huon).
L. l. somu (nuri somu). Ciri pada anak jenis ini adalah tiadanya mantel ungu di tengkuk. Penyebarannya meliputi P. Papua bagian tengah.dan daerah bagian selatan PapuaNugini.
L.l. salvadorii (nuri salvadori). Ras nuri ini mirip dengan L. l. erythrothorca, tetapi warna ungunya lebih dominan dibanding hitam. Warna ungu ini meluas sampai daerah bawah sayap. Penyebarannya meliputi P. Papua bagian utara, dari Aitape sampai Teluk Astrolabe.
L. l. viridicrissalis. Anak jenis viridicrissalis mirip dengan anak jenis salvadorii, tetapi warna daerah dadanya lebih dominan hitam serta meluas sampai bawah sayap. Penyebarannya meliputi P. Papua bagian utara, dari Teluk Humboldt sampai Sungai Memberamo.
L. l. jobisiensi (nuri jobi). Ciri nuri jobi hampir mirip dengan L. l. salvadorii, tetapi warna merah di dada dan ungu di bagian mantelnya lebih pucat. Penyebarannya meliputi P. Yapen dan Mios Num di Teluk Geelvink.
L. l. cyanauchen (nuri biak). Ciri khas nuri biak adalah warna biru pada bagian tengkuknya bersatu dengan warna hitam di mahkotanya. Mantel ungu ini melingkar tidak penuh. Pada bagian punggung terdapat pula warna biru yang melebar ke bagian dada teras ke arah tungging. Pada sayap bagian bawah terdapat warna biru, kuning, dan hitam yang tersusun dari pangkal sampai ke ujung sayap. Penyebarannya hanya terdapat di P. Biak di Teluk Geelvink.
Tempat Hidup dan Perilaku
Dapat ditemukan sampai ketinggian 1200m (jarang sampai 1750m). Biasanya berpasangan atau dalam kelompok kecil, 10 atau lebih individu mencari makan pada pada lapisan tajuk bagian tengah pohon berbunga. Burung yang pendiam dan tidak mencolok ketika bertengger. Memakan nektar, bunga, buah, dan serangga

Kamis, 29 November 2012

ON THE SPOT : 7 Tanaman Yang Bisa Dimakan Ketika Tersesat di Hutan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmI4VjxHKBTJwBMdB5K39thw6WTETSMkltsXkkIWXPFpd53UnL8W8IGyWYx12RG6LtSgbz8sFRwC2Cmpazg5EbeDvSX1taNiIxtWyzKQD5KqGLcBE5Mra-TCt6wb8gw1NVTgbnDxrg5mRS/s400/paku1.jpg
Paku Sayur
Poh-pohan
Begonia

Siapa sih yang mau terseat di hutan pastinya setiap petualang di dunia ini tidak menginginkan jika terseat di hutan. Biasanya jika terseat di hutan dalam waktu yang sangat lama persedian makanan pun biasa akan habis nah dalam kondisi ini kamu harus mencari makanan yang bisa dimakan. Dihutan sendiri terdapat banyak tanaman yang bisa kamu konsumsi jika kehabisan makanan. Nah berikut ini ada beberapa tanaman di hutan yang bisa kamu konsumsi ketika terseat di dalam hutan mau tahu makanan apa aja itu simak 7 Tanaman Yang Bisa Dimakan Ketika Terseat di Hutan berikut ini.

1. Daun semanggi

Mungkin Anda pernah melihat ada rumput kecil di bawah tanah, dan memiliki daun mirip yang berbentuk seperti hati. Inilah daun semanggi atau biasa disebut clover.

Tak sulit untuk menemukan rumput clover. Rumput ini termasuk kosmopolit atau mudah ditemukan di dataran, termasuk hutan Indonesia. Nah, saat tersesat, tanaman inilah yang paling mudah Anda cari untuk bahan makanan. Ambil saja daunnya dan bersihkan kemudian konsumsi.

2. Nanas

Buah nanas tidak hanya bisa ditemukan di pekarangan rumah atau ladang saja. Tumbuhan yang masuk dalam suku Bromeliaceae atau nanas-nanasan ini bisa ditemukan di beberapa hutan yang ada di Indonesia.

Jika melihat ada buah nanas yang sudah cukup matang, Anda bisa memakan bagian buahnya. Keluarkan pisau lipat Anda, dan potong kecil-kecil daging buah. Jika membawa garam, nanas sebaiknya direndam dulu di air garam untuk meminimalisir getah.

3. Begonia

Anda tahu tanaman begonia? Biasanya tanaman ini dipajang di depan rumah sebagai hiasan. Nah, ternyata begonia juga banyak ditemukan di dalam hutan. Ciri-cirinya adalah tumbuhan ini berbulu di bagian tangkai hingga daun.

Meski tanaman berbulu biasanya tidak layak dikonsumsi, begonia bisa Anda manfaatkan sebagai bahan makanan jika sedang tersesat di hutan. Potonglah daun dan tangkainya kecil-kecil sebelum dimakan. Jika Anda membawa alat masak, sebaiknya direbus dulu sebelum dikonsumsi.

4. Pisang

Nah, siapa yang tidak kenal dengan pisang? Buah yang berasal dari famili Musaceae ini biasanya bisa Anda temukan di dalam hutan yang banyak dihuni monyet atau kera. Cukup ambil buahnya yang sudah matang, Anda pun mengonsumsinya.

Bagaimana kalau pohon pisang yang Anda temukan, belum berbuah? Jangan khawatir, belahlah batang pisang tersebut. Ambil batang muda di bagian paling tengah batang pisang. Batang muda itu bisa dimakan, walaupun rasanya tawar.

5. Pohpohan

Pohpohan adalah salah satu tumbuhan yang sudah biasa dijadikan lalapan di rumah-rumah. Tumbuhan berdaun lebar ini ternyata banyak ditemukan di hutan Indonesia. Biasanya, bagian pohpohan yang sering dikonsumsi adalah bagian daun mudanya.
semanggi


6. Paku sayur

Salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di dalam hutan, terutama hutan Indonesia adalah jenis paku-pakuan. Tanaman paku memiliki ciri daun bergerigi, dan biasanya ada banyak kantung spora seperti bintik-bintik hitam di bagian bawah daun.

Nah, jika Anda bertemu tanaman seperti ciri-ciri di atas, berarti Anda dihadapkan dengan tanaman paku. Tanaman ini juga biasa dijadikan lalapan, sehingga disebut paku sayur. Sama seperti pohpohan, bagian tumbuhan paku yang bisa dinikmati adalah daun mudanya.

7. Rotan

Nah, selain paku tumbuhan lain yang banyak ditemukan di hutan Indonesia adalah rotan. Biasanya rotan hutan menjadi musuh utama para pendaki karena duri yang menyelimuti seluruh batangnya.

Namun ternyata tumbuhan ini bisa menjadi sahabat ketika Anda tersesat. Buah dari rotan yang masih muda aman untuk dimakan langsung. Sedangkan batangnya menyimpan air yang bisa untuk diminum.

Kamis, 22 November 2012

Persiapan menghadapi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013


Ujian Nasional (UN), kini menjadi momok bagi siswa dan orangtua, bahkan juga guru. Tidak sedikit siswa yang stress saat menghadapi UN. Mereka takut tidak lulus sekolah. Orangtua takut jika anaknya tidak lulus dan dicap koleganya sebagai anak yang bodoh. Guru takut siswanya tidak lulus, sehingga kompetensinya dipertanyakan. Akibatnya, siswa, orangtua, dan guru berusaha sekuat tenaga agar lulus UN. Siswa dan orangtua rela merogoh koceknya jika ada yang meminta uang untuk bocoran kunci jawaban. Guru rela menggadaikan kejujurannya dalam memberi nilai sekolah kepada anak didiknya (setelah kelulusan ditentukan nilai UN dan nilai sekolah).

Demikian sepenggal tulisan yang tertera pada http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/17/media-membuat-siswa-takut-menghadapi-un. Menurut saya, hal ini bukanlah sekedar tulisan kososng belaka. Setiap menjelang semester 2, guru dan siswa sama-sama mengalami tekanan mental yang luar biasa. Namun, sebenarnya kita tidak perlu khawatir berlebihan jika kita telah memiliki trik-trik jitu dan jujur untuk menghadapi UN 2013. berikut ini saya akan mencoba berbagi sedikit trik untuk para guru.


1. menela'ah kisi-kisi UN yang telah diterbitkan BSNP.
Setelah kisi-kisi diterbitkan oleh BSNP, guru hendaknya segera menela'ah  dan menyesuaikan metari dengan kisi-kisi soal.
berikut ini merupakan sekilah pandang mengenai kisi-kisi.
Kisi-kisi UN 2013 diterbitkan BSNP dengan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0019/P/BSNP/XI/2012 tentang Kisi-kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun Pelajaran 2012/2013 tertanggal 20 November 2012. Kisi-kisi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 ini disusun berdasarkan Standar  kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang tercantum pada peraturan Mendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi untuk pendidikan dasar dan menengah.

Kisi-kisi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 diharapkan bisa dijadikan acuan dalam penyusunan soal ujian nasional pada satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2012/2013.
Berdasarkan peraturan BSNP tentang kisi-kisi UN 2012/2013 ini, kisi-kisi soal Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2012/2013 untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah berlaku selama tiga tahun.
http://pelitedabo.blogspot.com/2012/11/download-kisi-kisi-un-2013-satuan.html

2. Membuat varian soal berdasarkan kisi-kisi
setelah mencermati kisi-kisi per bidang studi, para guru hendaknya membuat variasi soal yang sesuai.
Contoh :
Kisi-kisi IPA no 1
"Siswa dapat menjelaskan fungsi dari ciri khusus pada hewan/tumbuhan tertentu"

Soal :
 Daun teratai yang lebar dan tipis berfungsi untuk ....
a. mengurangi penguapan
b. mempercepat penguapan
c. jalan masuk udara
d. memikat serangga

3. Penelaahan soal (Validasi Soal)
Setelah membuat varian soal, hendaknya soal yang telah dibuat ditelaah bersama KKG (Kelompok Kerja Guru). Tujuannya adalah agar soal yang akan diujikan kepada siswa dapat terstandarkan.
4. Uji Soal
Soal yang telah divalidasi oleh KKG diujikan kepada calon peserta UN. Harapannya siswa terbiasa dengan bentuk soal yang diperkirakan hampir sama bahkan bisa jadi akan sama persis.

5. Skoring dan analisis
Setelah dilakukan pengujian, sebaiknya guru segera   melakukan skoring dan analisis agar dapat diketahui peta kemampuan siswa. Bisa jadi pada uji varian soal pertama nilai siswa masih dibawah harapan. Namun pada varian soal berikutnya, insya Allah kemampuan siswa akan semakin meningkat.

Jika semua langkah-langkah di atas dilakukan dengan runtut, insya Allah siswa tidak lagi kaget menghadapu Ujian Nasional. Namun dibalik itu semua, semangat dan doa tidak boleh dilupakan. Guru dan siswa harus yakin dapat menyelesaikan UN dengan baik. Usaha dan doa harusnya berjalan beriringan.

SEMOGA BERMANFAAT ...

Minggu, 18 November 2012

Enam Jenis Pestisida berdasarkan kegunaanya

Pestisida dikelompokkan menjadi enam jenis, nah berikut ini jenis-jenis pestisida berdasarkan kegunaannya.
insektisida

1.Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon, tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll.
fungisida

2.Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan jamur/ cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun. Contoh : tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri, dan natrium dikromat.

3.Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau virus. Salahsatu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk membunuh virus CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai dengan dosis tertentu.

4.Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan juga hewan ternak yang memakannya. Contohnya : Warangan.

5.Nematisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan umbi tanaman. Nematisida biasanya digunakan pada perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya 3 minggu sebelum musim tanam. Selain memberantas nematoda, obat ini juga dapat memberantas serangga dan jamur. Dipasaran dikenal dengan nama DD, Vapam, dan Dazomet.

6.Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll. Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol.

Rabu, 07 November 2012

FUNGSI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI TUMBUHAN

Teratai
- Memiliki daun bundar yang sangat lebar agar dapat menyerap cahaya sebanyak-banyaknya.
- Batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang membantu menyalurkan oksigen ke akar dan untuk membantu teratai tetap tegak dan mengapung di air.




Venus Flytrap
- Memiliki daun yang dipenuhi cairan nektar untuk menarik serangga agar menyentuh daun, rambut-rambut sensitif pada permukaan daun akan menanggapi rangsang tersebut dengan mengatupkan kedua helai daunnya.  Kemudian venus flytrap mengeluarkan cairan pencerna untuk menghancurkan serangga yang terjebak.


Kantong Semar
- Tumbuhan kantung semar memiliki daun yang berbentuk seperti piala. Dinding daun ini akan mengeluarkan nektar untuk memikat serangga. Serangga yang terpikat oleh nektar akan hinggap pada dinding daun yang licin sehingga tergelincir dan terjatuh ke dalam cairan yang ada di dasar daun. Cairan ini akan menguraikan dan melarutkan serangga yang kemudian akan diserap oleh tubuh kantung semar.



Tumbuhan Embun Matahari
- Terdapat titik-titik cairan yang bergemerlap bila terkena sinar matahari untuk memancing serangga agar menghampirinya. Jika serangga menyentuh daun akan terjebak dalam cairan tersebut. Helai-helai daun akan mengakup untuk mencengkeram serangga dan serangga dihancurkan dengan cairan pencerna.
*)  Venus flytrap, kantong semar, dan tumbuhan embun matahari tergolong insektivora yaitu tumbuhan pemakan serangga.   Serangga diperlukan untuk memperoleh tambahan nitrogen bagi kelangsungan hidupnya.  Tumbuhan insektivora memiliki kelenjar penghasil cairan untuk menjerat dan mencerna serangga.

Kaktus
- Memiliki daun yang berbentuk duri untuk mengurangi penguapan air.
- Memiliki akar yang sangat panjang untuk menyerap air sebanyak-banyaknya pada musim hujan.
- Batang kaktus berfungsi untuk menyimpan air.






Bunga Raflesia
Tumbuhan Raflesia memiliki bunga berbau bangkai menarik perhatian lalat. Lalat diperlukan oleh bunga Rafflesia untuk membantu terjadinya penyerbukan.Raflesia merupakan tumbuhan parasit obligat pada tumbuhan merambat (liana) tetrasigma dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali. Sampai saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup.

Eceng Gondok
- Mempunyai tangkai daun yang menggelembung(berongga), yang berfungsi untuk mengapung di permukaan air




Putri malu (Mimosa pudica) 

- Tanaman putri malu menutup daunnya untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya. Warna daun bagian bawah tanaman putri malu berwarna lebih pucat, dengan menunjukkan warna yang pucat, hewan yang tadinya ingin memakan tumbuhan ini akan berpikir bahwa tumbuhan tersebut telah layu dan menjadi tidak berminat lagi untuk memakannya.


0 komentar:

Posting Komentar